Selama
tiga puluh tahun, Kho Ping Hoo telah menulis lebih dari 120 judul cerita, dan
ia adalah penulis cerita silat (cersil) paling terkenal di Indonesia. Dalam
literatur fiksi silat Indonesia, khususnya yang bertema Tionghoa, Kho Ping Hoo
memiliki kontribusi yang istimewa.
Asmaraman
Sukowati Kho Ping Hoo lahir di Sragen, Jawa Tengah, pada 17 Agustus 1926. Meski
banyak menulis cerita-cerita silat berlatar Tiongkok, namun ia tidak bisa
membaca dan menulis dalam bahasa Mandarin. Ia memperoleh banyak inspirasi dari
film-film silat Hong Kong dan Taiwan yang ditontonnya.
Meski
banyak fakta sejarah dan letak tempat Tiongkok dalam ceritanya yang tidak
sesuai dengan kenyataan, karya-karya Kho Ping Hoo memiliki arti penting di hati
para pembacanya di Indonesia, terutama para keturunan Tionghoa yang dibesarkan
di zaman rezim Soeharto. Pada waktu itu kebudayaan Tionghoa mendapat tekanan
relatif keras di Indonesia, sehingga karya Kho Ping Hoo menjadi “sumber” yang
langka untuk mengenal kebudayaan, sejarah, agama, bahkan moral Tionghoa, meski
karya-karya itu hanya imajinasi Kho Ping Hoo.
Kho
Ping Hoo meninggal pada 22 Juli 1994 karena serangan jantung, dalam usia 67
tahun.
No comments:
Post a Comment