Wednesday, February 6, 2013

MAKNA WARNA MERAH DAN EMAS PADA IMLEK


Hampir seluruh peralatan yang digunakan dalam perayaan tahun baru Imlek atau Sintjia berwarna merah dan keemasan. Kedua warna ini memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Tionghoa.
Warna merah melambangkan kegembiraan, kebahagiaan dan keberhasilan. Sedangkan warna keemasan dalam bahasa Mandarin disebut 'jin' adalah uang, melambangkan sebuah harapan agar di tahun berikutnya dilimpahi banyak rejeki.

Sesajian dan peralatan yang digunakan dalam perayaan Imlek mengandung makna, nilai dan filsofi serta konsep-konsep kehidupan masyakat Tionghoa.
Semuanya merupakan simbol dari budaya Konghucu yang sarat dengan makna dan simbol. Dengan memahami semua itu akan terkuak bagaimana masyarakat Tionghoa menjalani hidup dan kehidupan dengan keyakinan mereka.

Sejumlah peralatan dan atraksi tersebut antara lain:

1. Hio Lou
Adalah tempat menyimpan abu leluhur yang berfungsi menancapkan hio atau dupa sembahyang.
Hio Lou melambangkan hati yang tentram dalam sembahyang, hal-hal yang menggangu pikiran saat melakukan sembahyang harus terlebih dahulu disingkirkan.
Hio yang dipakai pada upacara perayaan tahun baru Imlek adalah hio bergagang merah dan dalam sembahyang king thi kong harus berjumlah tiga batang yang melambangkan tiga alam kekuasaan Tuhan.
Kekuasaan Tuhan ini disebut too kwan sam Thuian yaitu alam ketuhanan (Thian), alam semesta (tee) dan alam kemanusiaan (jien).

2. Sin Ting atau Shen Ting
Berupa tempat tinggi yang berisi campuran antara minyak tanah dan minyak goreng serta nasi di atasnya yang diberi sumbu terapung. Lampu minyak ini melambangkan sifat keabadian, seperti makna shen atau abadi, Secara umum memiliki makna sifat keesaan dan keabadian Tuhan.

3. La atau Lilin

Biasanya berwarna merah pada upacara persembahyangan dipasang di kiri dan kanan altar. Lilin merupakan alat penerangan yang menyimbolkan bahwa manusia harus menjadi penerang bagi sesamanya.
Penerangan dalam arti juga bisa memberikan jalan keluar bagi orang lain yang mempunyai berbagai macam permasalahan. Sebuah lilin yang dari awal menyala sampai padam, selalu menjadi penerang, demikian halnya juga dengan manusia yang keberadaannya harus menjadi penerang sejak kecil hingga akhir hayatnya.

4. Swan Loua
 Tempat untuk membakar dupa serbuk atau jenis wangi-wangian yang terbuat dari serbuk wangi seperti dari cendana.

5. Lian
Merupakan sajak musim semi yang merupakan rangkaian kata-kata ditulis di atas kertas merah atau kain merah. Isinya merupakan sejumlah harapan akan kesejahteraan, kemakmuran, dan keselamatan seperti shijie ping’ang yang memiliki arti selama empat musim tetap selamat, sedangkan wu fu lin men artinya lima berkah menyertai pintu, kata fu sendiri berarti kaya.
Masyarakat Tionghoa menempelkan Lian di pintu rumah bagian depan atau di dalam rumah agar rejeki dan keselamatan senantiasa terlimpah bagi para penghuni rumah.

6. Angpao
Disebut juga hongbao adalah bungkusan merah. Angpao ini berupa uang yang dibungkus kertas merah dan diberikan oleh orang tua kepada anak yang belum menikah dan dari anak yang sudah menikah kepada orang tua. Angpao diberikan setelah anak melakukan pai kui ‘sujud kepada orang tua’. Pai kui biasanya disertai ucapan doa gong he xin xi ‘hormat bahagia menyambut tahun baru’ atau gong xi fa cai ‘hormat bahagia berlimpah rejeki’. Barongsai atau tari singa merupakan sebuah pertunjukan tarian atau gerakan –gerakan tertentu dengan para penarinya menggunakan kostum seperti singa. Barongsai diharapkan dapat mengusir roh jahat. Liang Liong atau tari naga yang dalam bahasa Mandarin disebut long atau juga diartikan agung. Liang artinya terang, berkilau. Tari yang memiliki symbol bahwa naga sebagai bentuk keagungan mampu menerangi semua orang.
Dalam budaya masyarakat Tionghoa naga dianggap sebagai makhluk suci perantara dan penjaga kekayaan dewa -dewa. Lampion atau denglong berwarna merah merupakan lambang keberhasilan, dan kegembiraan, sebab warna merah dalam bahasa Mandarin disebut hong atau keberhasilan.
Dengan memasang lampion masyarakat Tionghoa yang beragama Konghucu berharap selalu mendapat keberhasilan di tahun-tahun mendatang.


Headline


KEBIASAAN MENJELANG HARI RAYA IMLEK


1. Sebelum hari Raya
Bersih-bersih rumah. Persiapan untuk makanan khusus. Buang sampah sebelum hari raya datang.

2. Di hari pertama Imlek (23 Jan 2012)
Jangan buang sampah di hari pertama Imlek karena dianggap bisa membuang rejeki yang ada di rumah. Sampah harus dibuang sebelum jam 12 malam pada tgl 22 Januari 2012.
Jangan menyapu / bersih-bersih / cuci baju.
Hati-hati supaya tidak ada barang yang pecah.
Jangan memakai baju putih atau hitam karena dianggap sebagai warna berkabung.

3. Pakai baju warna cerah. Nuansa merah, orange dan kuning (emas) sangat disukai sebab dianggap membawa hoki.

4. Sapa orang yang lebih tua / dihormati dengan ucapan selamat. Ke dua tangan disatukan dalam kepalan dan diayun2kan di depan dada saat mengucapkan ucapan selamat. Hari Raya Imlek diperingati 15 hari karena itu, ucapan selamat masih berlaku sampai tgl 7 Feb 2012.

Contoh ucapan selamat yang disukai (boleh dikombinasikan):
§        Kong Hei Fat Choi --> Selamat sukses dan makin kaya
§        San Nin Jun Pou --> Tambah maju di tahun baru
§        Man Si Seng Yi --> Segala sesuatu sesuai dgn yg diharapkan
§        San Dai Kin Hong --> Sehat selalu (ucapan yg disukai orang tua)
§        Hok Yip Jun Po --> Sekolah lancar dan maju (ucapan khusus buat siswa)
§        Pou Pou Kou Sing --> Naik pangkat dalam pekerjaan (ucapan khusus buat karyawan)
§       Sang Yi Heng Long --> Bisnis sukses dan berkembang (ucapan yg disukai kaum bisnis)
§       Cheng Chun Siong Cu --> Tetap awet muda dan cantik (ucapan yg disukai kaum wanita)
§       Fai Kou Ciong Tai --> Cepat besar (ucapan khusus untuk anak kecil)

4. Laisee (Amplop merah berisi uang) biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah pada yang belum menikah atau boss pada karyawan. Bila kita sudah menikah, kita bisa juga memberi laisee kepada anak majikan yang masih kecil. Jumlah uang yang di dalam laisee (angpao) harus genap dan tidak mengandung angka 4 (contoh: 10.000 20.000 Hindari 40. OOO 14.000)

Gunakan dua tangan saat menerima laisee. Ucapkan “Toce” (terima kasih) saat menerima. Jangan mengintip / membuka laisee di depan pemberi. Orang Chinese tidak akan langsung menggunakan uang di dalam laisee karena mereka percaya kalau uang ini membawa keberuntungan.
Semoga kita yang di negara orang bisa menikmati adat istiadat setempat yang berbeda namun memberi pengalaman dan warna-warni dalam hidup kita.

Selamat Hari Raya Imlek. Kong Hei Fat Choy! San Nin Jun Pou!
JUBILEE SCHOOL , JAKARTA , FEBRUARI 2013





ANGKA ANGKA PEMBAWA HOKI DALAM FENG SHUI

Sering saya jumpai dalam masyarakat kita, dimana sebagian lapisan tertentu memborong beberapa angka-angka tertentu dengan urutan tertentu, yang konon dapat membawa hokky atau keberuntungan bagi mereka. Mereka bersedia membayar mahal dengan membeli angka tersebut untuk berbagai macam tujuan, seperti nomor HP, nomor telepon rumah, nopol kendaraan, nomer rekening Bank, sampai dengan nomer alamat rumah. Setidaknya fenomena ini bisa saya kategorikan menjadi 3 berdasarkan motifnya, yaitu :
1) Mereka yang menganggap nomer atau angka ini sebagai angka yang cantik, sehingga karena ini adalah sebuah paradigma masyarakat yang berkembang seiring dengan waktu akhirnya banyak yang memakluminya. Tidak ada sesuatu yang takhayul dari motif seperti ini, karena ini hanyalah sebuah trend saja.
2) Mereka yang menganggap nomer atau angka ini sebagai suatu yang magis, karena bisa membawa hokky atau keberuntungan bagi pemiliknya sehingga karena ini adalah sebuah kepercayaan maka mereka menghubungkan ini dengan praktek Feng Shui. Ini adalah motif yang takhayul, karena pada dasarnya ilmu Feng Shui tidak pernah ada yang membahas ini dimulai dari pakar-pakar kita yang kuno.
3) Mereka yang menganggap nomer atau angka ini sebagai angka yang spesial, karena mewakili mungkin tanggal kelahiran mereka, angka favorit, angka kenangan, dsb. Tidak ada yang takhayul dari motif seperti ini, ya....karena ini kan urusan pribadi masing-masing.

Di sini saya hanya ingin membahas kategori 2 saja, karena kebetulan ini menyangkut mengenai praktek Feng Shui. Sejatinya, dalam Feng Shui kita tidak pernah mengenal angka-angka yang membawa hokky, kenapa ? Karena angka hanyalah sebuah simbol saja yang mana mewakili suatu subyek yang kita pakai dalam menganalisa sebuah keberuntungan tempat tinggal. Dalam aliran Feng Shui bintang terbang contohnya, angka-angka tersebut (angka 1 sampai angka 9) hanyalah mewakili dari 9 bintang kutub utara (Bei Dou Jiu Xing) kemudian kita menganalisa pergerakan bintang tersebut dalam skala waktu untuk diselaraskan dengan sebuah rumah, serta penghuninya. Secara garis besar, angka - angka dalam Feng Shui bisa digolongkan jadi 3 bagian besar, yaitu :
1) Ming Shu, angka kelahiran.
2) Yun Shu, angka skala waktu.
3) Xing Shu, angka bintang terbang.

Angka-angka itu sendiri sebenarnya tidak ada yang membawa hokky ataupun sial karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan patut diperhatikan bahwa kita (manusia)-lah yang mendefinisikan angka-angka tersebut dalam sebuah arti, bukannya angka-angka itu muncul dengan sendirinya. Angka-angka tersebut tidak akan ada artinya jika kita (manusia) tidak pernah menciptakannya, jadi angka yang tergantung kita bukan kita yang tergantung angka. Demikian juga dengan penghidupan kita, apakah mungkin dengan menggunakan sebuah angka maka penghidupan kita akan berubah?
  
Sayangnya, dilema ini sudah umum tejadi di beberapa lapisan / golongan masyarakat kita, sehingga menjadikan Feng Shui sebagai praktek yang semakin kelihatan takhayul saja, bukan menjadi seni yang berbau logis lagi! Praktek-praktek penggunaan angka yang hokky dalam Feng Shui ini sebenarnya bermula dari para praktisi yang ada di Hong Kong, yang mana setiap angka memiliki sebuah makna tertentu dihubungkan dengan dialek pengucapannya, seperti :

- Angka 3 dihubungkan dengan permulaan yang baru.
- Angka 8 dihubungkan dengan kekayaan.
- Angka 9 dihubungkan dengan kejayaan.
- Angka 10 dihubungkan dengan kesempurnaan,dst.

Banyak sekali dari praktek-praktek Feng Shui yang menggunakan angka urutan seperti 88 (kekayaan ganda), 888 (kaya dari segi langit, bumi, dan manusia-nya), 889 (kekayaan berangsur-angsur menuju kemakmuran), 999 (kejayaan terus menerus), 389 (permulaan yang baru akhirnya akan sukses), 168 (sejalan menuju kekayaan), 369 (hal yang baru berangsur-angsur akan sukses), dan seterusnya. Sedangkan angka-angka yang membawa sial adalah seperti angka 4 yang melambangkan kematian, karena itu beberapa orang Tionghoa selalu menghindari penggunaan angka 4 di akhir sebuah urutan nomer.

Jadi kesimpulannya, angka-angka yang dianggap hokky dalam Feng Shui adalah suatu yang bersifat psikologis saja tanpa mengandung pengaruh yang nyata dalam kehidupan kita. Dan sejatinya hokky atau keberuntungan kita selalu ditentukan dari 3 tipe keberuntungan yaitu keberuntungan langit, bumi, dan manusia yang sudah pernah saya jelaskan pada artikel yang lain. Ketika Anda ingin mencari sebuah angka-angka untuk beberapa tujuan tertentu, seperti no. telepon atau no. Hp selalu carilah angka-angka yang mudah dihafalkan baik untuk diri Anda sendiri maupun untuk orang lain agar identitas Anda mudah untuk dikenali oleh setiap orang.

SEJARAH DAN ASAL MUASAL TAI CHI


Kata Tai Chi pertama kali ditemukan didalam “Kitab Perubahan” pada zaman dynasti Zhou. Disana dikatakan : “ Dimana ada Tai Chi disitu tercipta kedamaian dan harmoni antara positive dan negative” . Tai Chi sendiri berarti supremacy atau yang tertinggi, kemutlakan, ke-ekstreem-an dan keunikan. Tai Chi Quan mengambil nama dari implikasi dari superioritas. Tai Chi Quan menemukan namanya ketika seorang master Wushu sekuler dari Shanxi, master Wang Zongyue menggunakan phylosophy positive-negative dari Kitab Perubahan untuk menjelaskan prinsip2 dari Chuan.

Banyak pendapat berlainan tentang asal muasal Tai Chi Quan. Ada yang mengatakan bahwa itu adalah  ciptaan dari Zhang Sanfeng pada jaman dinasti Song (961 – 1279) sementara yang lain mengatakan bahwa itu diciptakan oleh Han Gongyue dan Cheng Lingxi pada jaman dinasti Liang (502 – 557). Ada juga yang mengatakan bahwa itu diciptakan oleh Xu Xuanping atau Li Daozi pada jaman dinasti Tang (618 – 907). Hingga saat ini tidak ada catatan sejarah yang dapat membuktikan kebenarannya. Antara legenda dan catatan bercampur menjadi satu. Menurut penyelidikan yang dilakukan oleh Tang Hao, seorang ahli sejarah Wushu, Tai Chi Quan pertama kali dilatih dan dipraktekkan didalam keluarga Chen dilembah Chenjia yang terletak di desa Wenxian di propinsi Henan. Penggubah pertama dari Tai Chi Chuan adalah Chen Wangling, seorang guru dan ahli bela diri. Chen menggabungkan pemahaman2nya tentang latihan olah bathin peninggalan leluhurnya; falsafah tentang positive dan negative didalam Kitab Perubahan dan teori ilmu pengobatan China jalan darah dan aliran darah, aliran udara dan energy didalam tubuh manusia dengan latihan dan praktek Wushu dalam keseharian. Dia mengambil hal2 yang baik dari macam2 perguruan atau sekolah pada jaman dinasty Ming, Khususnya tentang 32 gerakan Qi Jiguang dari Chuan (jurus2 Chuan yg banyak) dan kemudian mendirikan sekolah Tai Chi Quan.

Setelah perkembangan ber-tahun2, berbagai gaya Tai Chi diciptakan. Yang paling populer  dan berkembang luas adalah 5 gaya berikut : Tai Chi Quan gaya Chen, Tai Chi Quan gaya Yang, Tai Chi Chuan gaya Wu , Tai Chi Quan gaya Wu Yuxiang dan Tai Chi Quan gaya Sun. Meskipun banyak gaya dan bentuk, tetapi gerak Tai Chi Chuan tetap kalem, lembut, relax tetapi penuh konsentrasi. Dalam Tai Chi Quan tulang punggung adalah pusat gerak putaran (pivot) dimana semua bagian badan yang lain bergerak disekelilingnya. Kekuatan dan daya dibangun dari tulang punggung dan pinggang sebelum disalurkan ke tangan dan kaki. Gerakannya semua dilakukan dengan perlahan, terus menerus berkesinambungan  dan lembut. Kekerasan dibangun didalam kelembutan. Yang ada berasal dari yang tiada. Semua pelaku Tai Chi  diminta bernafas secara halus dan terus menerus. Energy yang berasal dari dalam di cerminkan dalam gerak dan tindakan diluar.

Teori Tai Chi dikembangkan ketika Wang Zongyue menulis buku “On Tai Chi Quan”. Selanjutnya teori tentang Tai Chi semakin matang dengan tulisan2 tentang Tiga belas jurus dasar, Tiga belas sikap, Rahasia tentang tiga belas sikap kuda2, Inti dari seni bela diri, Sejarah seni bela diri, Pertarungan tangan kosong Tai Chi, dan Lima Unsur Dasar.

Seperti disebutkan sebelumnya bahwa Tai Chi Quan adalah aktifitas untuk meningkatkan kesehatan dan penyembuhan. Lebih lanjutnya adalah karena efek dari fungsi otak. Berlatih Tai Chi membawa lebih banyak darah mengalir membawa oksigen memasuki bagian yang terlindung, ke “cerebral cortex” - bagian otak yang merupakan pusat2 sensor, pusat syaraf motorik, pusat bicara, penciuman dll, dan juga ke “modulla oblongata” yang menjadi pusat syaraf otonom, sehingga bagian2 yang tidak aktif menjadi terbangun dan terangsang untuk berfungsi aktif. Sebagai hasilnya fungsi otak akan terlatih dan terpacu dengan terus menerus karena latihan Tai Chi Quan. Berbagai penyakit yang terjadi karena tidak berfungsinya sistim syaraf akan tersembuhkan.

Tai Chi dan Tai Chi Chuan.

 Tai Chi Chuan juga disebut “phylosophy Tai Chi”, artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan pemikiran Tai Chi dalam phylosophy klasik Cina kuno. Untuk belajar Tai Chi Chuan, kita harus mengerti pemikiran tersebut yang akan membantu kita memahami tehnik Tai Chi Chuan. Pada intinya, Tai Chi Quan mendasarkan semua aktifitas alam semesta, termasuk aktifitas tubuh manusia, pada pengertian tentang keseimbangan.Tai Chi merujuk pada pengertian lama dalam phylosophy China. Keberadaan / keseimbangan alami yang berputar terus menerus. Keberadaan manusia adalah statusnya sebagai bagian dari alam semesta. Seperti keberadaan seorang bayi didalam kandungan ibu. Lao Zi, pendeta Taoisme, menulis bahwa dalam hidupnya manusia akan selalu berhadapan dan mengalami tekanan2 keadaan hidup yang akan mengakibatkan ketidak seimbangan dalam dirinya dan menyebabkan sakit. Dengan demikian manusia harus berlatih agar tubuhnya dan pikirannya bisa menjadi relax seperti keadaan bayi didalam kandungan. Phylosophy klasik China tersebut mengatakan bahwa segala sesuatu berasal dari Tai Chi. Seluruh proses tersebut tertulis didalam “Kitab Perubahan” yang ditulis pada masa dynasty Zhou (1100 – 221 BC).“Tai Chi menyebabkan dua hal yang berlawanan. Dua hal tersebut menyebabkan terjadinya  empat musim dan empat musim melahirkan delapan fenomena alam (ledakan surga, bumi, halilintar, angin, air, api, gunung dan danau)”. Delapan fenomena alam melahirkan segalanya. Dua hal yang berlawanan tersebut yaitu Yin (negative) dan Yang (positif) masih tetap ada didalamnya dan mengendalikan semua sistim agar berjalan seimbang.

Gambar di bawah  merupakan simbol Tai Chi, dimana hitam melambangkan Yin dan putih melambangkan Yang, menyesuaikan perubahan bentuk satu dengan lainnya dan juga saling tergantung satu dengan lainnya. Keadaan yang harmonis dan seimbang antara ‘Yin’ dan ‘Yang’ disebut “kondisi Tai Chi”.
Simbol Yin Yang

Tubuh manusia juga tergantung pada keseimbangan antara Yin dan Yang. Jika Yin dan Yang seimbang, maka badan dan pikiran kita juga akan berada dalam kondisi yang bagus. Sebaliknya, ketidak seimbangan menyebabkan orang menjadi sakit. Sehingga untuk menjaga kesehatan, seseorang harus menjaga keseimbangan Yin – Yang nya.

Menyerang dan bertahan juga merupakan bentuk keseimbangan yin-yang. Jika hubungan antara serangan dan pertahanan di atur dengan baik tujuan utama dalam pertarungan juga akan tercapai. Dengan demikian pencapaian keseimbangan yin-yang dalam tubuh kita merupakan hal penting dalam menguasai pertarungan. Tidak hanya dalam perkelahian tetapi memenangkan pertarungan hidup.
Dasar pemikiran phylosophis Tai Chi diatas adalah esensi pokok yang berada didalam  setiap latihan Tai Chi Quan.

Yin dan yang dibagi dalam semua gerak latihan; hubungan antara yin – yang terdapat didalam semua gerak Tai Chi Quan, apakah dalam keadaan “jadi” atau didalam “proses gerak”. Adalah satu keniscayaan yang jelas antara “kosong” dan “isi”, ‘atas’ dan ‘bawah’ dalam setiap gerakan.
Dalam gerak ‘tan-pien’ (cambuk tunggal), tangan yang didepan adalah telapak tangan terbuka dan bersifat ‘yang’ dan tangan yang dibelakang adalah tangan pancing yang bersifat ‘yin’ (gambar kiri). Dalam gerak “ular melata”, yin-yang terbagi di keempat anggauta badan (gambar kanan)
Jika kepala sedikit mendongak, dia bersifat ‘yang’ dan selangkangan yang sedikit terbuka dan merendah bersifat ‘yin’.

     
Dalam gerak ‘tan-pien’ (cambuk tunggal), tangan yang didepan adalah telapak tangan terbuka dan bersifat ‘yang’ dan tangan yang dibelakang adalah tangan pancing yang bersifat ‘yin’ (gambar kiri). Dalam gerak “ular melata”, yin-yang terbagi di keempat anggauta badan (gambar kanan)


Jika berat badan berada di tungkai kiri maka ia menjadi kokoh dan bersifat ‘yang’ sedang tungkai kanan dalam keadaan kosong dan bersifat ‘yin’.
Pada saat yang bersamaan elemen2 yin dan yang mempunyai kecenderungan untuk melakukan perubahan ke keadaan yang sebaliknya. Demikianlah gerak Tai Chi Quan berubah secara tetap dan lembut berkesinambungan seperti awan yang bergerak atau air yang mengalir
Ada gerak lengkung dan melingkar disetiap gerakan: Simbol Tai Chi berbentuk bulat. Antara yin dan yang bergerak harmonis, terjadi perubahan secara terus menerus dalam gerakan yang lembut. Gerak lingkar adalah bentuk kondisi alami dari struktur tubuh manusia, memudahkan pertukaran bentuk  dan mengatur hubungan yin-yang secara lembut.
Gerak dan diam ada bersama sama. Pergerakan senam Tai Chi Quan adalah perlahan dan santai. Dikatakan diam didalam gerak dan gerak didalam diam untuk mencapai relaxasi dari pikiran dan tubuh kita. Pada saat yang bersamaan, pada posisi kuda2 yang kokoh, akan ada gerak dalam kondisi diam tersebut sehingga pergerakan tidak terhenti sehingga pikiran dan energy tidak terhenti. Gerak dan diam adalah dua hal yang berlawanan antara yin dan yang. Kebersamaan antara gerak dan diam membentuk pemikiran dasar Tai Chi Quan : “ Ada ‘yin’ didalam ‘yang’ dan ada ‘yang’ didalam ‘yin’.

Keras dan lembut terpadu. Jika terlalu keras akan mudah dipatahkan; Jika terlalu lembut akan mudah rusak. Tai Chi Chuan mengutamakan kelembutan untuk mencapai keras. Dalam gerak yang ringan dan lembut terdapat penekanan - yang dibantu dengan daya pikir pada saat yang bersamaan. Dimana ada gerak tubuh disana ada pengendalian pikiran. Emosi kemarahan adalah perubahan bentuk dari luapan “kekerasan”. Pada saat berlatih, gerakan dilakukan dengan lembut sedangkan keras di implikasikan dalam bentuk kuda-kuda. Dengan demikian tercapailah gerakan menyeluruh, apakah pada saat maju atau mundur, pada saat naik atau merendah atau pada saat membuka dan menutup. Pada saat satu bagian bergerak, maka seluruh badan mengikuti bergerak. Hal ini secara efektif melatih kemampuan menyatukan gerak tubuh dan harmonisasi yin dan yang.

Dasar Tai Chi adalah suatu system yang sangat kuat dan terdapat didalam Tai Chi Quan dengan segala bentuk geraknya. Pembahasan diatas adalah beberapa bentuk ilustrasi saja. Dari waktu ke waktu sejalan dengan latihan dan pendalaman kita, kita akan semakin mengenal apa itu Tai Chi Quan.

Di Tulis ulang oleh : Muhammad Nurussalam, dr., MARS

Sumber : Bp. Djoko Pratjojo – praktisi Tai Chi Chuan.



Beberapa Pamahaman Yang Salah Tentang TAI CHI

Ditulis oleh Koh Lie

Selama ini ada pemahaman umum yang salah mengenai Tai chi.

Pertama, orang memahami bahwa berlatih tai chi adalah melakukan gerakan "tarian" tai chi yang lembut dan indah dipandang. Aspek penting yang dilupakan adalah jikung. Orang malah memandang jikung adalah latihan untuk kesehatan, yang terpisah dari tai chi. Berlatih tai chi tidak bisa dipisahkan dari berlatih jikung karena jikung merupakan aspek inti dari tai chi. Berlatih tai chi tanpa berlatih jikung hanya akan mendapat sedikit sekali manfaat (baca: dari pada tidak olah raga sama sekali). Gerakan lembut tai chi hanyalah kulit semata, tetapi isinya ada pada jikung. Berlatih jikung ibarat kita mengisi energi (sehingga latihan tai chi disebut latihan tenaga dalam). Inilah rahasianya mengapa para master tai chi bisa begitu hebat bela dirinya.

Kedua, orang berlatih Tai chi hanya ditujukan untuk kesehatan. Sejarah lahirnya Tai chi adalah untuk beladiri. Dalam legenda, suatu hari Zhang San Feng menyaksikan pertarungan antara seekor ular dan bangau. Pertarungan tersebut memberi inspirasi untuk merubah gaya Shaolinnya yang keras menjadi gaya yang lebih lunak. Gaya ini yang kemudian berkembang menjadi berbagai aliran tai chi yang sekarang ini. Orang yang berlatih Tai chi hanya untuk kesehatan tanpa memikirkan aspek beladirinya akan kehilangan esensinya, tetapi orang yang berlatih Tai chi untuk beladiri pasti akan mendapatkan aspek kesehatannya. Dalam Tai chi harus selalu ada keseimbangan antara Yin (aspek beladiri) dan Yang (aspek kesehatan).

Ketiga, latihan tai chi bukanlah obat bagi suatu penyakit. Pemaham ini yang umumnya menyebabkan seseorang yang berlatih karena menderita penyakit tertentu akan berhenti berlatih karena tidak segera mendapatkan kesembuhan penyakitnya. Tetapi berlatih tai chi secara teratur bisa membantu untuk mempercepat penyembuhan dari penyakit. Perlu dipahami, misalnya penderita asma, dia menderita penyakit tersebut sudah bertahun-tahun. Sudah tentu dia tidak akan sembuh hanya dengan berlatih selama satu-dua bulan saja. Tetapi dari pengalaman, biasanya mereka mulai merasa enak setelah berlatih selama sekitar satu bulan.

ILMU TAI CHI PRO PATRIA

Latihan tai chi Pro Patria merupakan ilmu yang sudah turun-temurun diwarisi dari para pendekar terdahulu. Latihannya meliputi jikung dan tai chi chuan. Latihan jikung menjadi dasarnya, sedangkan latihan tai chi merupakan aplikasi beladirinya (Walau demikian, orang yang berlatih tai chi hanya untuk kesehatan tetap bisa berlatih, dengan mengurangi porsi latihan untuk beladirinya).

Latihan jikung di Pro Patria sendiri sangat banyak dan beragam, tetapi secara garis besar (berdasar tingkat "keras"-nya) bisa dikelompokkan menjadi 3, yaitu: jikung lunak, jikung menengah, dan jikung "keras". Pengelompokkan ini hanya untuk memudahkan untuk kelompok mana latihan jikung tersebut diberikan. Misalnya, jikung lunak lebih ditujukan untuk orang pemula (belum pernah berlatih) atau orang tua. Tetapi bukan berarti jikung keras tidak bisa untuk orang tua atau pemula. Dengan sedikit perubahan bentuk, latihan tersebut bisa diterapkan untuk semua orang. Dan sebaliknya, belum tentu orang yang sudah sering berlatih bisa dengan mudah berlatih jikung lunak. Karena setiap latihan jikung mempunyai tingkat kesulitan dan tantangan sendiri-sendiri.

Latihan tai chi Pro Patria yang lebih dikembangkan adalah tai chi gaya Yang. Latihannya dibagi menjadi beberapa tingkatan: tingkat dasar, menengah, dan tingkat lanjut.

Materi tingkat dasar yaitu wu shing chuan atau tai chi panca unsur. Gerakan tai chi panca unsur meliputi lima gerakan utama tai chi yang meliputi: gerakan unsur logam (Lo Shi Yao Pu), unsur air (Tan Pien), unsur kayu (San Thong Pi'), unsur api (Yu Teng Ciau), dan unsur tanah (Lan Jie Hwe), ditambah dua gerakan penghubung (Ye Ma Fen Cung dan Co Sia Se Tu' Li').

Gambar 1: Potongan Gerakan Tai Chi Wu Shing Chuan
 Tai Chi Wu Shing Chuan

 Materi tai chi tingkat menengah yaitu tai chi gaya Yang yang disederhanakan atau lebih dikenal dengan tai chi 24 jurus. Materi ini yang diberikan karena sudah mencakup semua aspek gerakan beladiri tai chi.

Materi tai chi tingkat lanjut meliputi latihan tui shou atau tangan melekat dan aplikasi beladiri berpasangan. Aplikasi berpasangan ini meliputi latihan dengan sasaran benda mati, untuk melatih pelepasan/ledakan energi, dan berpasangan dengan lawan (sparring), untuk melatih teknik beladirinya.

 Referensi :
 Artikel Sufi. ”Tai-Chi Dan Gerakan Dalam Sholat”, www.sufinews.com, Publikasi 27 Februari 2004
Eric Chaline, „Die Kunst des Tai Chi : Übungen für Korper, Seele und Geist“. Terjemahan dari Tai Chi for Body, Mind and Spirit“, Quattro Inc., 1998
Majalah Nirmala, “6 Manfaat Tai-Chi”.
Schule an der Haardt. ”Was ist Tai Chi Chuan? Was bewirkt Tai Chi Chuan?“, www.tai-chi-kung.de
http://en.wikipedia.org/wiki/Tai_chi.
Wong Kiew Kit – “The art of Shaolin Kung Fu”
Zhang Fuxing – “Handbook of Tai Chi Chuan”
Stewart Mc Farlane – “Tai Chi for Health, Strength and Fitness”

FENGSHUI DAN CARA BEKERJANYA


Sebagian dari kalian pasti bertanya-tanya bagaimana sich cara kerja Feng Shui? Dan saya yakin sebagian dari kalian juga masih menganggap bahwa Feng Shui adalah sesuatu yang bersifat takhayul atau mistisme! Jika memang ini yang kalian alami sekarang maka sekarang adalah waktu yang paling tepat bagi saya untuk menjelaskan sistim kerja Feng Shui! Dan saya yakin beberapa dari praktisi maupun pakar Feng Shui yang pernah saya temui tidak banyak dari mereka yang mengetahui bagaimana Feng Shui itu bisa bekerja. Memang penjelasan seperti ini tidak dapat saya utarakan satu atau dua patah kata, tapi setidaknya perjalanan Anda dalam mempelajari (Xue Li), memahami (Ming Li), dan mempraktekkan (Yong Li) aturan dan kaidah Feng Shui menjadi sesuatu yang make-sense lagi!

Saya sering menggunakan kata: Xue Li, Ming Li, dan Yong Li yang mana kata: Li dalam bahasa Mandarin bisa diterjemahkan sebagai suatu aturan, peraturan, atau kodrat alam semesta. Mengapa? Dalam ilmu pengetahuan alam Tiongkok kuno ditegaskan bahwa ketika kita ingin mempelajari alam semsesta ini maka terlebih dahulu kita harus mengerti arti kata Zi Ran (secara alamiah). Lantas apa itu Zi Ran? Ketika kita lapar maka otomatis kita akan makan, itu Zi Ran. Ketika kita berada di kantor pada waktu jam kerja maka kita harus memakai pakaian kantor atau pakaian yang layak untuk bekerja itu juga Zi Ran. Ketika kita sakit maka vitalitas tubuh kita akan lemah itu juga suatu yang Zi Ran. Matahari terbit dari timur dan terbenam di sebelah barat itu masih Zi Ran juga! Indonesia mengenal 2 musim, yang mana kira-kira bulan April - September adalah musim panas dan Oktober - Maret adalah musim hujan ......Zi Ran. Lalu menurut Anda dari gambaran yang telah saya jelaskan apa itu Zi Ran?
Seperti apa yang telah saya uraikan pada artikel: Sejarah singkat ilmu Feng Shui kita ketahui bahwa sebelum kata Feng Shui diperkenalkan pertama kalinya oleh Guo Pu dahulunya ilmu ini disebut dengan Kan Yu. Secara harafiah Kan Yu boleh diartikan sebagai manusia yang hidup sesuai dengan kodrat alam semesta. Kodrat alam semesta ini adalah Li yang sering saya sebut dan tidak terlepas dari definisi Zi Ran. Lebih dari 2000 tahun yang lalu di negara Tiongkok kuno manusia sudah mengetahui bahwa mereka tidak hidup sendiri di bumi ini, artinya bukan berarti mereka menemukan Alien atau UFO (Unidentified Flying Object)…ehm :-) ! Tapi mereka telah mengetahui bahwa hidup mereka ini tidak terlepas dari energi alam semesta baik itu yang terlihat maupun yang tidak terlihat! Energi ini lebih kita kenal dengan istilah Qi (dibaca: Chi)! Qi ini telah ada sebelum sejarah manusia tertulis yang mana secara bilogis dengan adanya Qi inilah maka sistim tata surya kita terbentuk. Nah dari Qi inilah baru muncul 2 energi yang berlawanan yang satu adalah Yang Qi (positif) dan yang lain adalah Yin Qi (negatif), seperti halnya teori proton dan elektron yang kita kenal sewaktu kita masih SMU di kelas Fisika / Kimia.

Bagi masyarakat Tiongkok kuno waktu itu, Yin Qi dan Yang Qi inilah yang menyebabkan hidup mereka tidak berada pada jalur yang konstan. Artinya, ada kalanya mereka sehat ada kalanya mereka sakit. Hari ini mereka gembira entah kapan mereka akan mengalami sedih. Ada masa muda juga ada masa tua. Hal ini tidak hanya berlaku bagi situasi dan kondisi yang dihadapi oleh manusia atau makhluk organisme, akan tetapi juga alam semesta kita, buktinya? Ada siang ada malam, ada perubahan musim, semua juga mengalami hal yang sama. Nah dari sinilah manusia 'pintar' waktu itu mencoba untuk meriset alam semesta kita ini untuk membuka sebuah tabir yang masih belum dibuka, apa rumusan yang terjadi dari perubahan-perubahan ini! Lantas apa motif mereka untuk melakukan riset ini? Pada dasarnya masyarakat waktu itu juga berpikir seperti kita yang telah modern: Mereka takut sakit! Mereka takut susah! Mereka ingin mencari sebuah faktor 'X-files' agar menjadikan kuantitas dan kualitas kehidupan mereka lebih baik, at least telah mengurangi sesuatu yang pahit tersebut.

Lantas apa yang membuat segala peristiwa yang kita alami dalam penghidupan ini selalu berubah? Semua ini adalah hasil interaksi dari energi Yin dan Yang ketika bertemu. Ketika energi Yin dan energi Yang bertemu maka terciptalah perubahan baru, yang sering kita sebut dengan Tai Ji. Jadi dengan kata lain Tai Ji adalah sebuah perubahan yang memiliki titik pusat , dapat dimisalkan bumi kita ini yang memiliki poros pada sumbunya akan tetapi bergerak dalam skala rotasi, yang artinya jika sekarang di Jakarta menunjukkan jam 04:58 maka di Los Angeles menunjukkan jam 13:58 dan adalah tidak mungkin dalam ruang yang berbeda antara Jakarta dan Los Angeles tapi memiliki persamaan waktu! Demikian juga dengan ilmu Feng Shui pakar kuno kita telah memahami jika terdapat perbedaan ruang maka pasti terdapat perbedaan waktu, dan jika terdapat perbedaan waktu pasti terdapat perbedaan ruang. Ruang dan waktu inilah yang kita sebut dengan Xuan Kong.
 

Dalam bahasa Mandarin arti kata Xuan Kong dapat diterjemahkan sebagai kekosongan yang unik. Mengapa? Karena definisi dari arti kata Xuan Kong telah menembus batas yang lebih ilmiah dalam pengertian modern. Seperti kita ketahui bahwa segala sesuatu memiliki titik pusat yang kita sebut dengan Tai Ji demikian juga dengan bumi ataupun planet-planet yang lain semua bergerak mengelilingi matahari sebagai pusat peredarannya. Lantas kenapa Ruang dan Waktu yang kita istilahkan dengan Xuan Kong ini diartikan dengan kata kekosongan. Awalnya dalam sejarah dan budaya Tiongkok waktu itu ilmu filsafat telah berkembang cukup pesat seperti halnya di Yunani kuno, seperti Socrates dan Aristoteles yang mana manusia waktu itu memahami bahwa hidup ini tidaklah kekal dan segala sesuatu pasti berubah. Tidak tetap berarti kosong, mengapa? Karena kita tidak dapat mempertahankan definisi! Jika sekarang siang maka dapatkah Anda mengatakan hal tersebut 12 jam kemudian? Jika putra Anda yang berusia 8 tahun sekarang Anda menyebutnya masih masa kanak-kanak apakah Anda masih bisa mengatakan itu ketika mereka berusia 35 tahun?

Karena tidak ada satupun yang tetap di dunia ini, maka para pakar Feng Shui kuno menyebut fenomena ini sebagai Yun atau secara harafiah berarti siklus. Siklus ini terjadi secara Zi Ran (secara alamiah) dan bergerak mengikuti Li (kodrat alam) dalam suatu Xuan Kong (Ruang dan Waktu) yang memiliki obyek Tai Ji (titik pusat). Seperti halnya Matahari yang menghangatkan dunia kita ini terjadi secara alamiah (Zi Ran) dan terbit dari timur terbenam di sebelah barat sesuai kodrat alam (Li) pada tanggal 22 Maret 2008 jam 13:15 di Indonesia bagian barat (Xuan Kong) ketika Anda sedang sibuk bekerja di kantor (Tai Ji). Pahamkah metamorfora saya ini? Dan karena semuanya sudah dalam siklus, maka demikian juga dengan kehidupan manusia yang tidak mungkin lepas dari kelahiran, penuaan, sakit, dan akhirnya meninggal seperti halnya dengan energi alam semesta Qi yang memiliki siklus dimulai dari: Sheng Qi (lahir), Wang Qi (kuat), Shuai Qi (lemah), Si Qi (mati), dan Sha Qi (pembunuh). Ini adalah salah satu hasil penemuan dari riset para pakar Feng Shui kuno dalam menganalisa dan mengidentifikasi segala fenomena di dunia kita ini.

Jika memang siklus yang menyebabkan segala fenomena yang kita hadapi ini selalu berubah, lantas apa hubungannya dengan kehidupan manusia yang pelik ini? Membahas sampai sini, saya jadi teringat oleh perkataan orang kuno yang mengatakan "Yi Shan You Yi Shan Gao, Yi Tian You Yi Tian Gao" yang artinya di atas gunung masih ada gunung yang lebih tinggi dan di atas langit masih ada langit yang lebih tinggi. Artinya sepintar-pintarnya diri kita masih terdapat faktor lain yang lebih mengungguli kita ini. Faktor inilah yang disebut oleh pakar kuno sebagai 'X-files' yang mana mereka menemukan ketika di malam hari dengan menengok ke atas langit apa yang terjadi dengan banyaknya bintang-bintang? Dan lebih dari 2000 tahun yang lalu mereka meriset sekalipun di langit terdapat banyak bintang, tetapi terdapat satu gugusan bintang yang mana kehadirannya selalu ada dan tampak ketika di malam hari. Gugusan bintang ini adalah bintang kutub utara (Bei Dou Xing). Disini Anda tidak mempelajari ilmu zodiak Barat tetapi menurut catatan yang ada Tiongkok juga menemukan hal yang sama lebih dari 2000 tahun yang lalu. Anda pun boleh mencobanya cobalah luangkan waktu sejenak malam ini dan jika terdapat bintang-bintang amatilah antara hari ini dengan sebulan kemudian atau kapanpun saja, Anda akan menemukan satu formasi bintang yang selalu tampak sedangkan bintang-bintang yang lain timbul dan tenggelam!
  

Lantas apa hubungannya antara bintang kutub utara (Bei Dou Xing) ini dengan kehidupan kita - manusia? Seperti apa yang telah saya uraikan dalam artikel: Feng Shui dan Taoisme bahwasanya ilmu Feng Shui berakar dari ajaran theology Taoisme, yang mana dalam liturgy Taoisme mereka mempercayai banyaknya dewa-dewi seperti halnya kebudayaan Yunani. Bei Dou Xing sejatinya adalah figur dari para dewa yang memiliki peranan yang begitu besar dan kuat sekali dalam tata ibadat Taoist, mengapa? Karena menurut catatan yang ada setiap bintang di alam semesta ini memiliki sebuah penguasa yang mana dalam hal ini kita sebut sebagai dewa. Nah, dewa-dewa yang tergabung dalam susunan Bei Dou Xing ini memiliki pengaruh yang luar biasa kuatnya dalam kehidupan manusia, seperti halnya dalam ilmu peramalan Tiongkok yang kita sebut dengan Zi Wei Dou Shu. Menurut literatur klasik yang ada, seperti Yu Han Bi Ji dan Si Ji Tian Kuan Shu tertulis bahwa "Posisi bintang kutub utara (Bei Dou Xing) berada di titik tengah langit yang dapat mengontrol keempat musim (musim semi, panas, gugur, dan dingin), 5 elemen (air, api, tanah, kayu, logam), serta mengatur sistim kalender Tiongkok yang mana peregerakan energi Qi diantara langit dan bumi diatur oleh 9 bintang". Sembilan bintang inilah yang kita sebut dengan bintang kutub utara, yaitu:
1. Tan Lang Xing Jun, yang dihubungkan dengan popularitas dan prestasi seseorang, serta vitalitas manusia.
2. Ju Men Xing Jun, yang dihubungkan dengan komunikasi dan hubungan antar manusia.
3. Lu Cun Xing Jun, yang dihubungkan dengan karir dan keberuntungan materi seseorang.
4. Wen Qu Xing Jun, yang dihubungkan dengan studi, penghargaan, serta promosi seseorang.
5. Lian Zhen Xing Jun, yang dihubungkan dengan hubungan persaudaraan antar manusia dan kehidupan pribadi.
6. Wu Qu Xing Jun, yang dihubungkan dengan kekuasaan, pengaruh dan aspek finansial seseorang.
7. Po Jun Xing Jun, yang dihubungkan dengan semangat juang serta perubahan dalam kehidupan seseorang.
8. Zuo Fu Xing Jun, yang dihubungkan dengan loyalitas dan kemakmuran seseorang.
9. You Bi Xing Jun, yang dihubungkan dengan kebahagiaan dan kesuksesan seseorang.

Selanjutnya kesembilan bintang ini kita kenal dengan istilah Jiu Huang Xing Jun atau sembilan bintang penguasa. Lantas apa hubungan antara kesembilan bintang ini dengan praktek Feng Shui? Perlu Anda ketahui bahwa dalam Feng Shui kita mengenal istilah San Yuan! San Yuan disini tidak saya artikan sebagai 3 periode tapi saya menginterpretasikannya sebagai 3 faktor kehidupan, yaitu:
1) Faktor langit, dalam hal ini kita merujuk pada kesembilan bintang yang dibatasi oleh waktu.
2) Faktor bumi, dalam hal ini kita merujuk pada sebuah lokasi atau ruang yang memiliki batas.
3) Faktor manusia, diri kita sendiri yang berada diantara kedua faktor tersebut di atas.

Ketiga faktor tersebut sangat memerankan pengaruhnya yang krusial dalam praktek Feng Shui, mengapa? Karena mereka memiliki hubungan interdependensi satu sama lain, sederhananya begini: Dimanapun kita - manusia - berada selalu berpijak pada bumi dan berada di bawah langit. Dengan kata lain kita selalu dibatasi dalam ruang (faktor bumi) dan waktu (faktor langit).

Mengapa faktor langit yang diwakili oleh kesembilan bintang kutub utara memiliki parameter waktu? Ingatkah Anda bahwa tidak ada satupun yang kekal di dunia ini dan kita harus mengalami perubahan terus menerus? Inilah jawabannya! Setiap bintang dari kesembilan bintang di atas dapat saya uraikan sebagai berikut:

a. Periode atas:
1) Siklus pertama (Tan Lang Xing Jun): tahun 1864 - 1884
2) Siklus kedua (Ju Men Xing Jun): tahun 1884 - 1904
3) Siklus ketiga (Lu Cun Xing Jun): tahun 1904 - 1924

b. Periode tengah:
1) Siklus keempat (Wen Qu Xing Jun): tahun 1924 - 1944
2) Siklus kelima (Lian Zhen Xing Jun): tahun 1944 - 1964
3) Siklus keenam (Wu Qu Xing Jun): tahun 1964 - 1984

c. Periode bawah:
1) Siklus ketujuh (Po Jun Xing Jun): tahun 1984 - 2004
2) Siklus kedelapan (Zuo Fu Xing Jun): tahun 2004 - 2024
3) Siklus kesembilan (You Bi Xing Jun): tahun 2024 - 2044

ANTARA FENGSHUI DAN ARSITEKTUR


Hubungan Antara Feng Shui dan Arsitektur

Dareah yang terbuka (open) dan daerah yang tertutup (close) adalah sebuah bagian dari bangunan dan struktur rumah. Dari tampak depan rumah, dinding dapat menjadi bagian yang tertutup, sedangkan pintu dan jendela adalah bagian yang terbuka. Tujuan utama dari sebuah desain bangunan adalah titik dimana bangunan tersebut terlihat seimbang dan harmonis dalam komposisi yang pas. Dari sudut pandang yang lebih luas, sesuatu yang seimbang dan harmonis dari bangunan adalah penggunaan warna cat, bahan dasar (material) bangunan, bentuk, serta posisi perabotan rumah tangga yang menjadi bagian interiornya.

Area maupun ruang yang seimbang dan harmonis tersebut dapat menarik perhatian kita sehingga nyaman ketika kita tinggal di dalam rumah. Hal ini dikarenakan otak kita membutuhkan sesuatu yang simetris, tertib, dan jelas. Ini bukanlah sekedar dari indera mata kita, melainkan juga dari indera telinga, indera perasa, dan indera pencium. Melalui kelima panca-indera kita maka kita dapat mengenal dunia ini dengan jelas, dan menghidupkan diri kita ke dalam sebuah perasaan yang nyaman. Menurut bangsa Yunani kuno sesuatu yang simetris, tertib, dan jelas yang kita terima dari panca-indera ini disebut sebagai 'keindahan'. Dan segala sesuatu yang indah akan membangkitkan emosi kita.

Seorang arsitek yang terkenal bernama Gyorgy Doczi menciptakan sebuah istilah baru yang disebutnya dengan 'Dinergi' yang berasal dari 2 huruf yaitu : 'Di' berarti melebihi dari satu dan 'energi' berarti kekuatan dari sebuah sistem yang memicu sebuah pekerjaan. Dengan demikian arti kata 'Dinergi' dapat diinterpretasikan sebagai energi yang berasal dari 2 kutub yang berbeda, yang berasal dari sesuatu yang simetris, keseimbangan dari dualisme yaitu penuh dan kosong, lurus dan belok, panas dan dingin, dsb. Sebuah keseimbangan dari adanya dualisme inilah yang membentuk proses kimiawi dalam tubuh manusia secara biologis agar menentukan waktu kegiatan masing-masing individu, seperti makan, tidur, dan bekerja. Ketika manusia melawan proses alamiah ini maka mereka akhirnya akan jatuh sakit.


sudut pandang Feng Shui, sesuatu yang seimbang dan harmonis ini kita sebut dengan Tai Ji, yaitu keseimbangan energi dari 2 kutub yang berbeda (dualisme) yang mana jika sesuatu tersebut telah seimbang maka lahirlah energi kehidupan (Sheng Qi). Keseimbangan ini adalah hasil kedinamisan energi alam secara alamiah. Dari teori Yin - Yang kita bisa memahami bahwa Yin tidak dapat timbul tanpa adanya Yang, demikian juga sebaliknya. Kita bisa mendefiniskan Yin karena adanya Yang, kita bisa melihat sesuatu yang baik karena kita telah mengetahui adanya sesuatu yang buruk.

Demikian juga ketika kita ada di dalam rumah, ada ruangan yang mengandung energi Yin (seperti: tempat tidur, kamar mandi, dsb) - yang notabene adalah ruangan yang terdapat sedikit aktivitas - juga ada ruangan yang mengandung energi Yang (seperti: ruang kerja, ruang keluarga, dsb) - yang notabene adalah ruangan yang terdapat banyak aktivitas. Untuk menentukan ruangan tersebut adalah ruangan yang mengandung energi Yin atau Yang bukanlah persoalan yang gampang dalam Feng Shui, karena ini menyangkut sebuah perbandingan dari kedua ruangan, seperti kamar tidur dibandingkan dengan ruang tamu maka barulah kita bisa mengkategorikan kamar tidur adalah ruangan Yin sedangkan ruang tamu adalah ruangan Yang, demikian seterusnya. Tetapi, jika ruangan tamu tersebut sangat jarang digunakan, sedangkan di kamar tidur terdapat 2 putra kita yang selalu asyik bermain setiap hari dalam kamarnya, maka interpretasinya menjadi terbalik! Sehingga untuk menganalisa sebuah ruangan tertentu mengandung energi Yin ataupun Yang menyangkut parameter yang lebih luas, seperti: lokasi ruangan, pencahayaan, jendela, perabotan, sampai pada aktivitas penghuninya di ruangan tersebut.

Disinilah letak perpaduan antara ilmu Arsitektur dan ilmu Feng Shui, yang mana dari pembahasan istilah 'Dinergi' di atas kita mengetahui bahwa 'Dinergi' berasal dari keseimbangan dan keharmonisan antara dualisme, sedangkan perpaduan yang pas dari dualisme tersebut pakar Feng Shui kita menyebutnya sebagai Sheng Qi (energi kehidupan), maka bisa disimpulkan sesuatu yang 'Dinergi' akan menghasilkan Sheng Qi. Dengan perkataan lain, jika rumah kita memenuhi syarat yang 'Dinergi' maka kita memperoleh Sheng Qi, dan jika kita memperoleh Sheng Qi semangat kehidupan kita semakin bertambah. Karena 'Dinergi' adalah sesuatu yang indah - menurut bangsa Yunani - maka para pakar Feng Shui kita juga sependapat bahwa segala sesuatu yang indah itu adalah Sheng Qi.

Oleh karena itu tujuan dari ilmu Arsitektur adalah menciptakan keindahan di dalam dan di luar ruangan rumah dalam komposisi yang seimbang, simetris, dan harmonis maka hasil dari keindahan ini - 'Dinergi' - menyebarkan aliran energi Sheng Qi di sekitar lingkungan kita agar memberi keseimbangan dan keharmonisan dalam tubuh kita melalui kelima panca indera. Dengan demikian keindahan tersebut adalah baik bagi kesehatan kita. Di Jepang, terdapat anak muda yang begitu stress dalam depresi (energi Yin) karena kematian kakaknya, sehingga dia mengunci dirinya di dalam kamar tidurnya terus menerus (energi Yin) tanpa menyalakan lampu (energi Yin) dan mengecat semua ruangan kamarnya dengan warna hitam (energi Yin). Jika hal ini dilakukannya terus menerus, maka tak lama dia juga akan ikut meninggal (energi Yin). Ini adalah salah satu contoh ekstrem dari pengaruh antara lingkungan seseorang (environmentally) terhadap kejiwaan seseorang (spirit).


Tujuan akhir dari Feng Shui adalah dengan memadukan lingkungan dimana seseorang tinggal agar menciptakan keseimbangan antara energi Yin dan energi Yang dalam titik yang harmonis dan seimbang. Karena sesuatu yang tidak seimbang (seperti contoh di atas) akan membawa malapetaka bagi penghuninya!

ASAL MUASAL ILMU FENG SHUI


Ilmu Feng Shui yang kita kenal saat ini merupakan sebuah metamorfosis yang telah ada sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Tampaknya ilmu ini telah mengalami perubahan yang begitu besar jika kita lihat dari perkembangan jaman ke jaman. Berikut ini, kami berikan informasi sejarah perkembangan ilmu Feng Shui di Tiongkok yang telah diselidiki oleh para pakar sejarahwan kita dari jaman ke jaman : 

1. Sebelum dinasti Qin - masa pembentukan (abad 16 - abad 2 sebelum Masehi)
 
Pada masa sebelum dinasti Qin ilmu Feng Shui dikenal dengan nama
 Bu Zhai, yaitu metode peramalan dengan menggunakan cangkang kura-kura untuk menilai sebuah lokasi menguntungkan atau tidak. Metode ini sama seperti dengan metode peramalan Yi Jing dan juga dikenal sebagai Xiang Di atau ada yang menyebutnyaXiang Zhai. Metode utama yang dipakai pada era ini masih sederhana sekali, yaitu : 
1) Mengevaluasi bentuk - bentuk tanah dataran tinggi dan dataran rendah.
 
2) Kecukupan air disebuah lokasi tempat, serta pola aliran air.
 
3) Kualitas tanah, subur atau tidaknya.
 
4) Area lokasi dengan pusat kota.
 
5) Memenuhi syarat penghijauan (banyak tanaman / pohon) atau tidak.
 
Pakar - pakar yang ahli dalam ilmu ini waktu itu disebut dengan istilah
 Fang Shi, atau seseorang yang mempelajari ilmu alam dan ilmu metafisika. 

2. Dinasti Qin dan Han - masa perkembangan (abad 2 SM - abad 2 Masehi)
 
Pada masa ini, ilmu Feng Shui mulai mengalami perkembangan yang mana mulai disebut dengan istilah
 Kan Yu. Kan Yu adalah sebuah istilah bahwa manusia mengerti kehendak alam semesta, sehingga dimana dia tinggal dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut tanpa ingin melawannya yang mana konsep ini terkenal dengan istilah "Tian Ren He Yi". Satu peristiwa penting yang bisa dicatat dalam masa ini adalah Feng Shui aliran bentuk dan aliran kompas mulai terpecah dan masing-masing mulai membentuk teorinya. 
Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini salah satunya adalah
 Huang Shi Gong danZhang Liang. Mereka juga ahli strategi militer yang membantu berdirinya dinasti Han. 
 

3. Dinasti Wei dan Jin - Istilah Feng Shui dibentuk (abad 2 - abad 4 Masehi)
 
"Zang Feng De Shui, Cheng Sheng Qi" adalah perkataan yang konon ditulis oleh
 Guo Pudalam bukunya yang berjudul Zang Shu. Guo Pu adalah seorang ilmuwan Taoisme yang juga seorang sastrawan tersohor waktu itu. Sedangkan kitab Zang Shumembahas mengenai bagaimana seseorang yang telah meninggal seyogyanya dimakamkan menurut kaidah-kaidah Feng Shui agar memberikan kemakmuran bagi anak-cucunya. Konsep utama dari kitab Zang Shu rupanya telah mengilhami banyak para pakar Feng Shui di masa-masa berikutnya. 

4. Dinasti Sui, Tang, dan 5 dinasti - penyebaran ilmu Feng Shui di seluruh wilayah Tiongkok (abad 4 - abad 9 Masehi)
 
Pada masa ini ilmu Feng Shui telah mengalami banyak kemajuan dibanding dengan masa sebelumnya, karena :
 
1) Sistim kerajaan berupa Meritokrasi, yaitu siapa yang memiliki jasa akan dipromosikan oleh kerajaan, sehingga sistim ujian kenegaraan telah memiliki peranan yang sangat penting dan dalam ujian tersebut sudah tentu menyangkut ilmu alam termasuk Feng Shui yang kita kenal saat ini.
 
2)
 Yang Yun Song, seorang pustakawan dinasti Tang telah memformalisasikan aliran bentuk dengan istilah Xing Shi Pai atau ada yang menyebut aliran ini Jiangsi Pai. 
3) Terciptanya konsep dasar Feng Shui, yang disebut dengan
 Huang Di Zhai Jing 
Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini cukup banyak, antara lain :
 Qiu Yan Han, Si Ma Tou Tuo, Yang Yun Song, Ceng Qiu Ji, Ceng Wen Chan, Liao Yu, Huang Miau Ying dan masih banyak lagi lainnya. 
 

5. Dinasti Song - masa keemasan Feng Shui (abad 9 - abad 12 Masehi)
 
Ada 3 peristiwa penting yang bisa diambil pada masa ini, yaitu :
 
1) Perbedaan antara Feng Shui aliran bentuk dan aliran kompas menjadi begitu nyata.
 
2) Penggunaan kompas Feng Shui, yang kita sebut dengan
 Luo Pan mulai umum. 
3) Aliran kompas menjadi semakin populer daripada aliran bentuk, dan pada masa ini telah tercatat lebih dari 120 macam aliran Feng Shui kompas.
 
Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini antara lain :
 Chen Xi Yi, Wu Jing Luan, Liao Jin Jing, Lai Wen Jun, dan masih banyak lagi lainnya. 
 

6. Dinasti Yuan - masa kehilangan ilmu Feng Shui (abad 12 - abad 13 Masehi)
 
Ini adalah masa yang paling suram bagi ilmu Feng Shui, mengapa ? Karena pada masa ini, raja-raja dinasti Yuan adalah orang-orang Mongolia (bangsa asing) yang mana mereka menjajah Tiongkok dengan berusaha menekan kebudayaannya agar tidak dapat berkembang. Dalam dinasti ini banyak sekali buku-buku Feng Shui yang dibakar, sehingga kita kehilangan jejak selama hampir 100 tahun. Tidak ada satu pakar-pun yang tercatat pada masa ini.
 

7. Dinasti Ming dan Qing - Ilmu Feng Shui dipelajari oleh orang awam (abad 13 - 19 Masehi)
 
Setelah dinasti Yuan digulingkan dan berdirinya dinasti Ming, ilmu Feng Shui sudah mulai berkembang lagi, akan tetapi ilmu ini sudah dipelajari oleh banyak orang awam dan tidak terbatas pada kaum cendekiawan kerajaan saja. Pada masa ini ada beberapa peristiwa penting yang bisa dicatat :
 
1) Konsep
 San Yuan Jiu Yun (3 era 9 periode) mulai diperkenalkan. 
2) Pembedaan antara aliran
 San He dan aliran San Yuan semakin jelas. 
3) Teori-teori dan aliran Feng Shui semakin banyak yang berlawanan, membingungkan dan saling menjatuhkan.
 
4) Karena kehilangan masa 100 tahun dijajah oleh orang Mongolia, banyak aliran yang membawa kembali ideologi Feng Shui dinasti Song dan Tang tanpa latar belakang yang jelas dan saling berlawanan.
 
5) Pada dinasti Qing, Feng Shui bintang terbang menjadi semakin populer.
 
Pakar-pakar yang ada pada masa ini cukup banyak, antara lain :
 Liu Bo Wen, Leng Qian, Mu Jiang Chan Shi, Jiang Da Hong, Zhang Jiu Yi, Jiang Yao, Zhang Zhong Shan, Wen Ming Yuan, Ma Tai Qing, Shen Zhu Reng, Zhang Xin Yan, dan banyak lagi lainnya. 

8. Berdirinya RRC - Ilmu Feng Shui dipelajari di seluruh dunia (abad 19 - sekarang)
 
Setelah berdirinya RRC, Feng Shui mulanya dianggap sebagai ilmu takhayul dan membodohkan rakyat sehingga praktek-praktek ini mulanya dilarang oleh negara selama 50 tahun lebih dan hanya dipraktekkan di negara Hong Kong, Taiwan, dan negara-negara Asia Tenggara. Karena pemerintah RRC saat ini masih bersikap skeptis terhadap ilmu ini (tidak dilarang maupun didukung), sedangkan para perantauan Tionghoa sudah menyebar luas diseluruh dunia, maka keadaan di luar negeri tenang-tenang saja dan dapat menyebarkan ilmu ini secara bebas. Sebagian dari mereka bertujuan untuk meneruskan kebudayaan dan tradisi, sedangkan sebagian yang lain bermaksud komersialisasi, sehingga dengan kemajuan teknologi informasi dan transportasi saat ini menyebabkan ilmu ini banyak mengundang peminat dari seluruh dunia tanpa batasan. Pakar-pakar modern yang tercatat pada masa sekarang (almarhum) antara lain :
 Tan Yang Wu, You Xi Yan, Rong Bai Yun, Kong Zhao Su.